BAB I
PENDAHULUAN
1.
LATAR
BELAKANG
Setiap manusia memilki naluri untuk saling berkelompok. Mencari dan membentuk sebuah komunitas yang
memilki kesamaan tujuan dan nasib . Semua itu dilakukan dalam rangka untuk
memenuhi rasa diterima oleh kelompoknya dan memenuhi kebutuhannya.
Namun belakangan ini ada sebuah kelompok remaja yang cukup meresahkan.
Mereka hidup urakan, menjadi orang-orang yang anti kemapanan dan anti social.
Kelompok inipun memilki komunitas yang cukup besar dan terus mengalami
perkembangan. Kelompok tersebut adalah kelompok Punk yang belakangan mulai
merambah didaerah-daerah kota besar seperti Jakarta, bandung,Banjarmasin, jogja
dan malang.
Pada dasarnya kelompok remaja ini memilki pola kehiudpan yang berbeda
dari masyarakat pada umumnya. ia lebih sering menyesuaikan kehidupannya sesuai
dengan tempat, waktu dan kondisi ia berada. Kelompok punk ini seolah-olah
menjadi sebuah kelompok yang bebas tanpa memilki aturan dan terkadang anarkis.
terkadang juga kelompok ini meresahkan masyarakat karena penampilan dan gaya
hidupnya yang berantakan. Kebanyakan keluarga menjadi kawatir jika anaknya
terpengruh dan ikut-ikutan dalam komunitas tersebut.
ada yang mengatakan bahwa kehidupan anak punk bermula dari perasaan
tidak puas sehingg ia merubah gaya hidupnya menjadi gaya punk. Jika melihat
kondisi remaja saat ini tentunya kan kita ketahui bhawa kehidupan remaja adalah
kehidupan yang menentang norma dan juga aturan yang dibuat oleh orang dewasa.
Ketidak dewasaan dalam menyelesaikan masalh ini juga menjadi salah satu factor
mengapa remaja beralih kedalam kelompok punk yang menentang norma yang ada.
Kehidupan anak punk ini cukup menarik untuk diamati. Karena
penyebarannya yang begitu banyak dan semakin besarnya komunitas ini. sehingga
penulis pada kesempatan kali ini ingin membahas terkait fenomena anak punk
ebaai salah satu kelompok social yang
unik.
2.
RUMUSAN
MASALAH
dalam makalah ini beberapa hal yang menjadi pokok
permasalahan adalah :
1.
Bagaiamanakah sejarah /
latar belakang munculnya kelompok punk
2.
Ideology yang dianut
oleh kelompok punk?
3.
Bagaimanakah gaya hidup
kelompok punk?
4.
Bagaimanakah Fenomena
gaya punk di Indonesia?
3.
TUJUAN
KEPENULISAN
Makalah ini bertujuan untuk:
1.
Mengetahui sejarah/ latar belakang kelompok punk.
2.
Mengetahui ideology yang dianut oleh kelompok
punk
3.
Mengetahui jenis gaya hidup kelompok punk
4.
Mengetahui dan memahami fenomena kelompok punk di
Indonesia.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1.
Teori
pengelompok sosial
Manusia sebagai mahluk
social cenderung tidak dapat hidup sendiri. Manusia akan membutuhkan manusia
yang lain untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Sehingga manusia cenderung
berkelompok berdasarkan kesamaan nasib dan kesamaan tujuan yang mana itu semua
untuk memenuhi kebutuhannya.
Kelompok social adalah
kumpulan orang yang memilki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi.
Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok dapat juga mempengaruhi
perilaku para anggotanya.Kelompok social atau social group dapat diartikan
sebagai himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya
hubungan antar mereka. Dimana hubungan tersebut termsuk ke dalam hubungan
timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling
menolong.[1]
Ada dua alasan
seseorang bergabung dalam kelompok. Pertama, untuk mencapai tujuan yang bila
dilakukan sendiri tujuan itu tidak tercapai. Kedua, dalam kelompok seseorang
dapat tepuaskan kebutuhannya dan mendapatkan reward sosial seperti rasa bangga,
rasa dimiliki, cinta, pertemanan, dsb. Besarnya anggota kelompok akan
mempengaruhi interaksi dan keputusan yang dibuatnya.[2]
Soerjono soekamto telah
mengajukan sebuah kriteria untuk menentukan sebuah kelompok social. Menurutnya
sesbuah kelompok dapat disebut sebagai kelompok social apabila:
a. Setiap
individu harus merupakan bagian dari kesatuan sosial
b. Terdapat
hubungan timbal balik di antara individu-individu yang tergabung dalam
kelompok.
c. Adanya
faktor-faktor yang sama dan dapat mempererat hubungan mereka yang bergabung
dalam kelompok. Faktor-faktor tersebut antara lain : nasib yang sama,
kepentingan yang sama, tujuan yang sama, dan lain sebagainya.
d. Berstruktur,
berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
e. Bersistem
dan berproses.
Oleh sebab itu kelompok social dapat disebut
sebai sebuah kumpulan individu yang mana didalamnya terdapat factor yang sama
dan juga terdapat hubungan timbal balik sehingga memilki ciri khas yang khusus.
2.
Kelompok
punk
Kelompok punk merupakan bagian dari kelompok social. Hal ini
dikarenakan adanya kelompok punk berdasarkana atas kesamaan ideology, nasib dan
tujuan. Kelompok punk sendiri memilki sebuah rasa kepemilikan dan rasa setia
kawan yang tinggi terhadap anggota kelompok yang ada.
Ciri-ciri punk yang lainnya adalah mereka memilki sebuah pola ataupun
gaya yang berbeda dengan kelompok lainnya. Biasanya penampilan kelompok punk
terlihat sangat urakan. Di mulai dari gaya rambut mohawks, sepatu boot, rantai,
jeans dan pola hidupnya yang berpindah dari satu daerah kedaerah yang lainnya.
Punk berasal dari bahasa ingris “public united not kingdom” yang
dahulunya merupakan sebuah aliran music rock jenis baru yang berkembang setelah
rock n roll.
Kelompok punk pada mulanya berkembang
inggris dan kemudian ke amerika . Mereka terbentuk sebagai sebuah
kelompok yang anti kemapanan. Kelompok ini cenderung menentang dengan kondisi
yang ada. Mulai dari pemerintahan dan para birokrasinya yang terkadang tidak
peduli dengan kaum pekerja. Rasa protes itu dapat kita temukan pada lirik-lirik
yang sering dinyanyikan oleh anak punk. Simbolisasi akan penampilannyapun
menunjukan bentuk rasa keprihatinan mereka dan rasa protes mereka. Contohnya
saja gaya rambut howaks yang mereka pakai adalah sebuah bentuk penghormatan
mereka kepada suku howaks indian yang tertindas di Amerika. Sepatu boot dan
rantai yang mreka identikan dengan kaum buruh dan pekerja kasar.
BAB III
PEMBAHASAN
1.
Sejarah
dan latar belakang munculnya kelompok punk
Punk merupakan sub-budaya yang lahir di London, Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan
oleh golongan skinhead.
Namun, sejak tahun 1980-an, saat
punk merajalela di Amerika,
golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang
sama. Namun, Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang
mencakup aspek sosial dan politik.[3]
Pada perkembangannya kelompok punk mulai merambah ke Amerika. Aliran ini
merambah remaja-remaja kelas pekerja. Dan mulai meramabah menjadi sebuah
golongan yang anti kemampanan dan anti social. Mereka mulai menyampaikan
protes-protes mereka terhadap pemerintahan di mana mula muncul masalah-masalah
social dan juga ekonomi. Merek mengkritik moral para birokrat yang akhirnya
menjadikan semakin bertambahnya kemiskinan dan kriminalitas.
Banyak yang menyalah
artikan punk sebagai glue sniffer dan perusuh karena di Inggris pernah terjadi
wabah penggunaan lem berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh
mereka. Banyak pula yang merusak citra punk karena banyak dari mereka yang
berkeliaran di jalanan dan melakukan berbagai tindak kriminal. Punk lebih
terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka
perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala suku indian, atau dipotong ala
feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai
dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan,
anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya
sehingga banyak yang mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah
layak untuk disebut sebagai punker
Punk selanjutnya
berkembang sebagai buah kekecewaan musisi rock kelas bawah terhadap industri
musik yang saat itu didominasi musisi rock mapan, seperti The Beatles, Rolling
Stone, dan Elvis Presley. Musisi punk tidak memainkan nada-nada rock teknik
tinggi atau lagu cinta yang menyayat hati. Sebaliknya, lagu-lagu punk lebih
mirip teriakan protes demonstran terhadap kejamnya dunia. Lirik lagu-lagu punk
menceritakan rasa frustrasi, kemarahan, dan kejenuhan berkompromi dengan hukum
jalanan, pendidikan rendah, kerja kasar, pengangguran serta represi aparat,
pemerintah dan figur penguasa terhadap rakyat. Akibatnya punk dicap sebagai
musik rock n’ roll aliran kiri, sehingga sering tidak mendapat kesempatan untuk
tampil di acara televisi. Perusahaan-perusahaan rekaman pun enggan mengorbitkan
mereka.
Kegagalan Reaganomic dan kekalahan Amerika Serikat dalam Perang
Vietnam di tahun 1980-an turut memanaskan suhu dunia punk pada saat itu. Band-band punk
gelombang kedua (1980-1984), seperti Crass, Conflict, dan Discharge dari Inggris, The Ex dan BGK dari Belanda, MDC dan Dead
Kennedys dari Amerika telah mengubah kaum punk menjadi pemendam jiwa
pemberontak (rebellious thinkers) daripada sekadar pemuja rock n’ roll.
Ideologi anarkisme yang pernah diusung oleh band-band punk gelombang pertama (1972-1978), antara lain Sex Pistols dan The Clash, dipandang sebagai
satu-satunya pilihan bagi mereka yang sudah kehilangan kepercayaan terhadap
otoritas negara, masyarakat, maupun industri [4]
2.
Ideology
kelompok punk
Kelompok punk seperti
pada paparan di atas merupakan sebuah kelompok yang dibangun atas dasar ketidak
puasan akan kondisi pemerintah yang ada. Mereka mengkritik perilaku dan moral
para birokrasi yang mulai bobrok sehingga menimbulkan banyak permasalahan
seperti kemiskinan dan kriminalitas.
Jika kita memahami
lebih dalam sebenarnya generasi punk memiliki semangat untuk perbaikan. Punk
tidak hanya sebagai sebuah aliran music saja akan tetapi sebuah komunitas yang
mencari sebuah kepuasan dalam kehidupannya.
Di Indonesia, istilah
anarki, anarkis atau anarkisme digunakan oleh media massa untuk menyatakan
suatu tindakan perusakan, perkelahian atau kekerasan massal. Padahal menurut
para pencetusnya, yaitu William Godwin, Pierre-Joseph Proudhon, dan Mikhail
Bakunin, anarkisme adalah sebuah ideologi yang menghendaki terbentuknya
masyarakat tanpa negara, dengan asumsi bahwa negara adalah sebuah bentuk
kediktatoran legal yang harus diakhiri.
Negara menetapkan pemberlakuan hukum dan peraturan yang sering kali bersifat pemaksaan, sehingga membatasi warga negara untuk memilih dan bertanggung jawab atas pilihannya sendiri. Kaum anarkis berkeyakinan bila dominasi negara atas rakyat terhapuskan, hak untuk memanfaatkan kekayaan alam dan sumber daya manusia akan berkembang dengan sendirinya. Rakyat mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa campur tangan negara.
Negara menetapkan pemberlakuan hukum dan peraturan yang sering kali bersifat pemaksaan, sehingga membatasi warga negara untuk memilih dan bertanggung jawab atas pilihannya sendiri. Kaum anarkis berkeyakinan bila dominasi negara atas rakyat terhapuskan, hak untuk memanfaatkan kekayaan alam dan sumber daya manusia akan berkembang dengan sendirinya. Rakyat mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa campur tangan negara.
Kaum punk memaknai
anarkisme tidak hanya sebatas pengertian politik semata. Dalam keseharian
hidup, anarkisme berarti tanpa aturan pengekang, baik dari masyarakat maupun
perusahaan rekaman, karena mereka bisa menciptakan sendiri aturan hidup dan
perusahaan rekaman sesuai keinginan mereka. Punk etika semacam inilah yang
lazim disebut DIY (do it yourself/lakukan sendiri).
Keterlibatan kaum punk
dalam ideologi anarkisme ini akhirnya memberikan warna baru dalam ideologi
anarkisme itu sendiri, karena punk memiliki ke-khasan tersendiri dalam
gerakannya. Gerakan punk yang mengusung anarkisme sebagai ideologi lazim
disebut dengan gerakan Anarko-punk.[5]
3.
Jenis
dan Gaya hidup kelompok punk
Gaya
hidup punk mempunyai keanekaragaman komunitas yaitu:
a.Anarcho
Punk
Komunitas
Punk yang satu ini memang termasuk salah satu komunitas yang sangat keras. Bisa
dibilang mereka sangat menutup diri dengan orang-orang lainnya, kekerasan
nampaknya memang sudah menjadi bagiandari kehidupan mereka. Tidak jarang mereka
juga terlibat bentrokan dengan sesama komunitas Punk yang lainnya.
Anarcho Punk juga sangat idealis dengan ideologi yang mereka anut. Ideologi yang mereka anut diantaranya, Anti Authoritarianism dan Anti Capitalist.Crass, Conflict, Flux Of Pink Indians merupakan sebagian band yang berasal dari Anarcho Punk.
Anarcho Punk juga sangat idealis dengan ideologi yang mereka anut. Ideologi yang mereka anut diantaranya, Anti Authoritarianism dan Anti Capitalist.Crass, Conflict, Flux Of Pink Indians merupakan sebagian band yang berasal dari Anarcho Punk.
b.
Crust Punk
Jika
Anda berpikir bahwa Anarcho Punk merupakan komunitas Punk yang sangat brutal,
maka Anda harus menyimak yang satu ini. Crust Punk sendiri sudah diklaim oleh
para komunitas Punk yang lainnya sebagai komunitas Punk yang paling brutal.
Para penganut dari faham ini biasa disebut dengan Crusties. Para Crusties
tersebut sering melakukan berbagai macam pemberontakan dalam kehidupan mereka
sehari-hari. Musik yang mereka mainkan merupakan penggabungan dari musik
Anarcho Punk dengan Heavy Metal. Para Crusties tersebut merupakan orang-orang
yang anti sosial, mereka hanya mau bersosialisasi dengan sesama Crusties saja.
c.
Glam Punk
Para
anggota dari komunitas ini merupakan para seniman. Apa yang mereka alami dalam
kehidupan sehari-hari sering mereka tuangkan sendiri dalam berbagai macam karya
seni. Mereka benar-benar sangat menjauhi perselisihan dengan sesama komunitas
atau pun dengan orang-orang lainnya
d.
Hard Core Punk
Hard
Core Punk mulai berkembang pada tahun 1980an di Amerika Serikat bagian utara.
Musik dengan nuansa Punk Rock dengan beat-beat yang cepat menjadi musik wajib
mereka. Jiwa pemberontakan juga sangat kental dalam kehidupan mereka
sehari-hari, terkadang sesama anggota pun mereka sering bermasalah.
f.
Nazi Punk
Dari sekian banyaknya komunitas Punk, mungkin
Nazi Punk ini merupakan sebuah komunitas yang benar-benar masih murni. Faham
Nazi benar-benar kental mengalir di jiwa para anggotanya. Nazi Punk ini sendiri
mulai berkembang di Inggris pada tahun 1970an akhir dan dengan sangat cepat
menyebar ke Amerika Serikat. Untuk musiknya sendiri, mereka menamakannya Rock
Against Communism dan Hate Core.
g.
The Oi
The Oi atau Street Punk ini biasanya terdiri dari
para Hooligan yang sering membuat keonaran dimana-mana, terlebih lagi di setiap
pertandingan sepak bola. Para anggotanya sendiri biasa disebut dengan nama
Skinheads. Para Skinheads ini sendiri menganut prinsip kerja keras itu wajib,
jadi walaupun sering membuat kerusuhan mereka juga masih memikirkan
kelangsungan hidup mereka. Untuk urusan bermusik, para Skinheads ini lebih
berani mengekspresikan musiknya tersebut dibandingakan dengan
komunitas-komunitas Punk yang lainnya. Para Skinheads ini sendiri sering
bermasalah dengan Anarcho Punk dan Crust Punk.
h.
Queer Core
Komunitas Punk yang satu ini memang sangat aneh,
anggotanya sendiri terdiri dari orang-orang “sakit”, yaitu para lesbian,
homoseksual, biseksual dan para transexual. Walaupun terdiri dari orang-orang
“sakit”, namun komunitas ini bisa menjadi bahaya jika ada yang berani
mengganggu mereka. Dalam kehidupan, anggota dari komunitas ini jauh lebih
tertutup dibandingkan dengan komunitas-komunitas Punk yang lainnya. Queer Core
ini sendiri merupakan hasil perpecahan dari Hard Core Punk pada tahun 1985.
i.
Riot Grrrl
Riot Grrrl ini mulai terbentuk pada tahun 1991,
anggotanya ialah para wanita yang keluar dari Hard Core Punk. Anggota ini
sendiri juga tidak mau bergaul selain dengan wanita. Biasanya para anggotanya
sendiri berasal dari Seattle, Olympia dan Washington DC.
j.
Scum Punk
Jika Anda tertarik dengan Punk, mungkin ini salah
satu komunitas yang layak untuk diikuti. Scum Punk menamakan anggotanya dengan
sebutan Straight Edge Scene. Mereka benar-benar mengutamakan kenyamanan,
kebersihan, kebaikan moral dan kesehatan. Banyak anggota dari Scum Punk yang
sama sekali tidak mengkonsumsi zat-zat yang dapat merusak tubuh mereka sendiri.
k.
The Skate Punk
Skate Punk memang masih erat hubungannya dengan
Hard Core Punk dalam bermusik. Komunitas ini berkembang pesat di daerah Venice
Beach California. Para anggota komunitas ini biasanya sangat mencintai skate board
dan surfing.
l.
Ska Punk
Ska Pun merupakan sebuah penggabungan yang sangat
menarik antara Punk dengan musik asal Jamaica yang biasa disebut reggae. Mereka
juga memiliki jenis tarian tersendiri yang biasa mereka sebut dengan Skanking
atau Pogo, tarian enerjik ini sangat sesuai dengan musik dari Ska Punk yang
memiliki beat-beat yang sangat cepat.
m.
Punk Fashion
Para Punkers biasanya memiliki cara berpakaian
yang sangat menarik, bahkan tidak sedikit masyarakat yang bukan Punkers meniru
dandanan mereka ini. Terkadang gaya para Punkers ini juga digabungkan dengan
gaya berbusana saat ini yang akhirnya malah merusak citra dari para Punkers itu
sendiri. Untuk pakaiannya sendiri, jaket kulit dan celana kulit menjadi salah
satu andalan mereka, namun ada juga Punkers yang menggunakan celana jeans yang
sangat ketat dan dipadukan dengan kaos-kaos yang bertuliskan nama-nama band
mereka atau kritikan terhadap pemerintah. Untuk rambut biasanya gaya spike atau
mohawk menjadi andalan mereka. Untuk gaya rambut ini banyak orang - orang biasa
yang mengikutinya karena memang sangat menarik, namun terkadang malah
menimbulkan kesan tanggung. Body piercing, rantai dan gelang spike menjadi
salah satu yang wajib mereka kenakan. Untuk sepatu, selain boots tinggi, para
Punkers juga biasa menggunakan sneakers namun hanya sneakers dari Converse yang
mereka kenakan.[6]
4.
Fenomena
kelompok punk di Indonesia
Kelompok punk di Indonesia banyak merambah pada kota-kota besar
seperti Jakarta, bandung, jogja, Surabaya, malang, bajarmasin, medan dan manado.
Kehidupan
kelompok punk di Indonesia lebih dominan berada di jalan-jalan. Mereka biasanya
berkelompok dan nongkrong dari satu tempat tongkrongan ketempat lainnya. Bahkan
lebih sering nomaden dari satu daereh ke daerah lainnya.
Kehidipan anak punk di Indonesia dianggap hanya merupakan fashion yang tidak diikuti
oleh gaya punk sendiri.hal ini karena adanya miskonsepsi atas lirik yang
disampaikan oleh group band seks pistol yang yang menjadi idola para punk. Para
remaja selalu mengartikan punk dengan sebuah kebebasan yang sebebas-bebasnya.
Sehingga banyak tingkah laku punk yang meresahkan masyarakat.
Di Bandung, secara musikal Punk telah dikenal sejak tahun 70an akhir
dimana hal ini dibahas dalam majalah remaja Aktuil. Punk juga dibahas dalam
majalah Hai pada tahun 80an. Kemudian gaya berpakaiannya juga diadopsi oleh
beberapa preman jalannan. Baru di penghujung tahun 80an bermunculan
kelompok-kelompok Punk dari kelas menengah karena pada saat itu hanya yang
memiliki finansial tinggilah yang dapat mengakses produk dan informasi kultur
ini. Jadi pada kesimpulannya, kultur Punk memang hadir di Indonesia tanpa
hal-hal yang substansial, ia lahir sebagaimana produk postmodern lainnya, lahir
tanpa esensi. Ada banyak hal yang mendorong terjadinya hal-hal ini antara lain
karena gap bahasa, gap ekonomi, gap krisis masa muda.
Meskipun akhirnya substansi Punk hadir di Indonesia pada pertengahan
tahun 90an melalui akses internet, tak berbeda dengan yang terjadi di negara
lain, di Indonesia Punk dianggap sebagai segerombolan remaja biang onar atau
sekedar aliran musik keras yang vokalisnya meracau tak jelas. Padahal pada
pertengahan tahun 90an, komunita Punk di Indonesia merupakan komunitas Punk
dengan jumlah populasi terbesar di dunia.
Penganut kultur punk (Punks) di Indonesia mulai mengadopsi substansi
Punk yang termasuk di dalamnya ideologi, etika DIY (Do It Yourself), pandangan
politis, dan lain sebagainya. Salah satunya adalah gaya hidup positif Straigh
Edge yang menolak konsumsi alkohol, rokok, obat-obatan terlarang, dan perilaku
seks bebas.
BAB IV
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Kelompok punk pada awalnya hanya merupakan sebuah
kelompok penggemar music rok yang baru. Namun pada perkembangannya kelompok ini
lebih berkembang menjadi kelompok-lelompok yang anti kemapanan dan anti
social.mereka menentang akan adanya aturan yang otoritar dari pemerintah.
Protes merak ini ditunjukan melalui music dan lirik yang mereka sampaikan.
Kelompok inipun menjadi besar melalui pertemanan yang independen.
Dalam perkembangan punk di Indonesia punk tidak
lagi memegang teguh kan prinsip dan ideologinya. Punk indnesia lebih kepada
sebuah gempuran post modern di mana di manfaatkan sebagai pelarian dari masalah
dan frustasi, mencari kebebasan atas himpitan hidup yang dialaminya dan juga
sebaggi tempat pelarian atas ketidak puasan yang mereka peroleh.
Kehidupan anak punk yang seolah urakan dan tanpa
aturan terkadang justru meresahkan masyarakat. Mereka yang mengkonsumsi minuman
keras dan obat-obat terlarangpun dikawatirkan dapat mempengaruhi remaja-ramaja.
Nilai positif dari gaya hidup punk adalah prinsip
DIY yang dianut. Prinsip inilah yang menjadikan beberapa anak punk akhirny
membuat sebuah studi rekaman sendiri karena lagu-lagu mereka tidak diterima
oleh studio-studio music lainnya. Sikap anti capitalis juga membuat mereka
mandiri untuk memproduksi produk-produk yang mereka butuhkan sepereti baju,
kaos, aksesoris dll melalui took yang mereka sebut dengan distro. Hal ini untuk
menghindari ketergantungan akan produk-produk kapitalis seperti levi’s, nike,
adidas dsb.
2.
SARAN
Kehidupan punk memang menjadi sebuah pilihan hidup bagi mereka
menggelutinya. Menjadi punk yang positif ataupun punk yang negative merupakan
sebuah pilihan juga bagi mereka. Yang menjadi saran dalam makalah ini adalah
bagi mereka para punk janganlah menjadi seorang punk yang tidak memilki
ideology.mereka juga harus menjadi sebuah bagian kelompok masyarakat yang mau
mengikuti aturan agar tidak terasing dari kelompok social lainnya.
Bagi masyarakt pada umumnya seharusnya sedikti merubah pandangan
mereka tentng para punk di mana pandanga-pandangan negative tu harus
dihilangkan. Karena sebagian besar para punk merupakan orang-orang yang butuh
perhatian. Kita harus bisa membedakan antara punk dengan preman karena jika
diteliti secara lapangan langsung para punk berbeda. Mereka hanya ingin tampil
berbeda dari yang lain untuk mendapat kebebasan. Untuk lebih membuka pandangan
kita terkait kehidupan anak punk sebuah rekomendasi kepada kita semua untuk
menyaksikan film punk in love.
DAFTAR PUSTAKA
7. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20123/5/Chapter%20I.pdf