Cari Blog Ini

snowball effect

Kamis, 03 Mei 2012

generasi punk


BAB I
PENDAHULUAN
1.     LATAR BELAKANG
Setiap manusia memilki naluri untuk saling berkelompok.  Mencari dan membentuk sebuah komunitas yang memilki kesamaan tujuan dan nasib . Semua itu dilakukan dalam rangka untuk memenuhi rasa diterima oleh kelompoknya dan memenuhi kebutuhannya.
Namun belakangan ini ada sebuah kelompok remaja yang cukup meresahkan. Mereka hidup urakan, menjadi orang-orang yang anti kemapanan dan anti social. Kelompok inipun memilki komunitas yang cukup besar dan terus mengalami perkembangan. Kelompok tersebut adalah kelompok Punk yang belakangan mulai merambah didaerah-daerah kota besar seperti Jakarta, bandung,Banjarmasin, jogja dan malang.
Pada dasarnya kelompok remaja ini memilki pola kehiudpan yang berbeda dari masyarakat pada umumnya. ia lebih sering menyesuaikan kehidupannya sesuai dengan tempat, waktu dan kondisi ia berada. Kelompok punk ini seolah-olah menjadi sebuah kelompok yang bebas tanpa memilki aturan dan terkadang anarkis. terkadang juga kelompok ini meresahkan masyarakat karena penampilan dan gaya hidupnya yang berantakan. Kebanyakan keluarga menjadi kawatir jika anaknya terpengruh dan ikut-ikutan dalam komunitas tersebut.
ada yang mengatakan bahwa kehidupan anak punk bermula dari perasaan tidak puas sehingg ia merubah gaya hidupnya menjadi gaya punk. Jika melihat kondisi remaja saat ini tentunya kan kita ketahui bhawa kehidupan remaja adalah kehidupan yang menentang norma dan juga aturan yang dibuat oleh orang dewasa. Ketidak dewasaan dalam menyelesaikan masalh ini juga menjadi salah satu factor mengapa remaja beralih kedalam kelompok punk yang menentang norma yang ada.
Kehidupan anak punk ini cukup menarik untuk diamati. Karena penyebarannya yang begitu banyak dan semakin besarnya komunitas ini. sehingga penulis pada kesempatan kali ini ingin membahas terkait fenomena anak punk ebaai  salah satu kelompok social yang unik.
2.     RUMUSAN MASALAH
dalam makalah ini beberapa hal yang menjadi pokok permasalahan adalah :
1.      Bagaiamanakah sejarah / latar belakang munculnya kelompok punk
2.      Ideology yang dianut oleh kelompok punk?
3.      Bagaimanakah gaya hidup kelompok punk?
4.      Bagaimanakah Fenomena gaya punk di Indonesia?
3.     TUJUAN KEPENULISAN
Makalah ini bertujuan untuk:
1.      Mengetahui sejarah/ latar belakang kelompok punk.
2.      Mengetahui ideology yang dianut oleh kelompok punk
3.      Mengetahui jenis gaya hidup kelompok punk
4.      Mengetahui dan memahami fenomena kelompok punk di Indonesia.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1.     Teori pengelompok sosial
Manusia sebagai mahluk social cenderung tidak dapat hidup sendiri. Manusia akan membutuhkan manusia yang lain untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Sehingga manusia cenderung berkelompok berdasarkan kesamaan nasib dan kesamaan tujuan yang mana itu semua untuk memenuhi kebutuhannya.
Kelompok social adalah kumpulan orang yang memilki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok dapat juga mempengaruhi perilaku para anggotanya.Kelompok social atau social group dapat diartikan sebagai himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan antar mereka. Dimana hubungan tersebut termsuk ke dalam hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling menolong.[1]
Ada dua alasan seseorang bergabung dalam kelompok. Pertama, untuk mencapai tujuan yang bila dilakukan sendiri tujuan itu tidak tercapai. Kedua, dalam kelompok seseorang dapat tepuaskan kebutuhannya dan mendapatkan reward sosial seperti rasa bangga, rasa dimiliki, cinta, pertemanan, dsb. Besarnya anggota kelompok akan mempengaruhi interaksi dan keputusan yang dibuatnya.[2]
Soerjono soekamto telah mengajukan sebuah kriteria untuk menentukan sebuah kelompok social. Menurutnya sesbuah kelompok dapat disebut sebagai kelompok social apabila:
a.       Setiap individu harus merupakan bagian dari kesatuan sosial
b.      Terdapat hubungan timbal balik di antara individu-individu yang tergabung dalam kelompok.
c.       Adanya faktor-faktor yang sama dan dapat mempererat hubungan mereka yang bergabung dalam kelompok. Faktor-faktor tersebut antara lain : nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, dan lain sebagainya.
d.      Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
e.       Bersistem dan berproses.
Oleh sebab itu kelompok social dapat disebut sebai sebuah kumpulan individu yang mana didalamnya terdapat factor yang sama dan juga terdapat hubungan timbal balik sehingga memilki ciri khas yang khusus.
2.     Kelompok punk
Kelompok punk merupakan bagian dari kelompok social. Hal ini dikarenakan adanya kelompok punk berdasarkana atas kesamaan ideology, nasib dan tujuan. Kelompok punk sendiri memilki sebuah rasa kepemilikan dan rasa setia kawan yang tinggi terhadap anggota kelompok yang ada.
Ciri-ciri punk yang lainnya adalah mereka memilki sebuah pola ataupun gaya yang berbeda dengan kelompok lainnya. Biasanya penampilan kelompok punk terlihat sangat urakan. Di mulai dari gaya rambut mohawks, sepatu boot, rantai, jeans dan pola hidupnya yang berpindah dari satu daerah kedaerah yang lainnya.
Punk berasal dari bahasa ingris “public united not kingdom” yang dahulunya merupakan sebuah aliran music rock jenis baru yang berkembang setelah rock n roll.
Kelompok punk pada mulanya berkembang  inggris dan kemudian ke amerika . Mereka terbentuk sebagai sebuah kelompok yang anti kemapanan. Kelompok ini cenderung menentang dengan kondisi yang ada. Mulai dari pemerintahan dan para birokrasinya yang terkadang tidak peduli dengan kaum pekerja. Rasa protes itu dapat kita temukan pada lirik-lirik yang sering dinyanyikan oleh anak punk. Simbolisasi akan penampilannyapun menunjukan bentuk rasa keprihatinan mereka dan rasa protes mereka. Contohnya saja gaya rambut howaks yang mereka pakai adalah sebuah bentuk penghormatan mereka kepada suku howaks indian yang tertindas di Amerika. Sepatu boot dan rantai yang mreka identikan dengan kaum buruh dan pekerja kasar.

BAB III
PEMBAHASAN
1.     Sejarah dan latar belakang munculnya kelompok punk
Punk merupakan sub-budaya yang lahir di London, Inggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, Punk juga dapat berarti jenis musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-an. Punk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspek sosial dan politik.[3]
Pada perkembangannya kelompok punk mulai merambah ke Amerika. Aliran ini merambah remaja-remaja kelas pekerja. Dan mulai meramabah menjadi sebuah golongan yang anti kemampanan dan anti social. Mereka mulai menyampaikan protes-protes mereka terhadap pemerintahan di mana mula muncul masalah-masalah social dan juga ekonomi. Merek mengkritik moral para birokrat yang akhirnya menjadikan semakin bertambahnya kemiskinan dan kriminalitas.
Banyak yang menyalah artikan punk sebagai glue sniffer dan perusuh karena di Inggris pernah terjadi wabah penggunaan lem berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. Banyak pula yang merusak citra punk karena banyak dari mereka yang berkeliaran di jalanan dan melakukan berbagai tindak kriminal. Punk lebih terkenal dari hal fashion yang dikenakan dan tingkah laku yang mereka perlihatkan, seperti potongan rambut mohawk ala suku indian, atau dipotong ala feathercut dan diwarnai dengan warna-warna yang terang, sepatu boots, rantai dan spike, jaket kulit, celana jeans ketat dan baju yang lusuh, anti kemapanan, anti sosial, kaum perusuh dan kriminal dari kelas rendah, pemabuk berbahaya sehingga banyak yang mengira bahwa orang yang berpenampilan seperti itu sudah layak untuk disebut sebagai punker
Punk selanjutnya berkembang sebagai buah kekecewaan musisi rock kelas bawah terhadap industri musik yang saat itu didominasi musisi rock mapan, seperti The Beatles, Rolling Stone, dan Elvis Presley. Musisi punk tidak memainkan nada-nada rock teknik tinggi atau lagu cinta yang menyayat hati. Sebaliknya, lagu-lagu punk lebih mirip teriakan protes demonstran terhadap kejamnya dunia. Lirik lagu-lagu punk menceritakan rasa frustrasi, kemarahan, dan kejenuhan berkompromi dengan hukum jalanan, pendidikan rendah, kerja kasar, pengangguran serta represi aparat, pemerintah dan figur penguasa terhadap rakyat. Akibatnya punk dicap sebagai musik rock n’ roll aliran kiri, sehingga sering tidak mendapat kesempatan untuk tampil di acara televisi. Perusahaan-perusahaan rekaman pun enggan mengorbitkan mereka.
Kegagalan Reaganomic dan kekalahan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam di tahun 1980-an turut memanaskan suhu dunia punk pada saat itu. Band-band punk gelombang kedua (1980-1984), seperti Crass, Conflict, dan Discharge dari Inggris, The Ex dan BGK dari Belanda, MDC dan Dead Kennedys dari Amerika telah mengubah kaum punk menjadi pemendam jiwa pemberontak (rebellious thinkers) daripada sekadar pemuja rock n’ roll. Ideologi anarkisme yang pernah diusung oleh band-band punk gelombang pertama (1972-1978), antara lain Sex Pistols dan The Clash, dipandang sebagai satu-satunya pilihan bagi mereka yang sudah kehilangan kepercayaan terhadap otoritas negara, masyarakat, maupun industri [4]
2.     Ideology kelompok punk
Kelompok punk seperti pada paparan di atas merupakan sebuah kelompok yang dibangun atas dasar ketidak puasan akan kondisi pemerintah yang ada. Mereka mengkritik perilaku dan moral para birokrasi yang mulai bobrok sehingga menimbulkan banyak permasalahan seperti kemiskinan dan kriminalitas.
Jika kita memahami lebih dalam sebenarnya generasi punk memiliki semangat untuk perbaikan. Punk tidak hanya sebagai sebuah aliran music saja akan tetapi sebuah komunitas yang mencari sebuah kepuasan dalam kehidupannya.
Di Indonesia, istilah anarki, anarkis atau anarkisme digunakan oleh media massa untuk menyatakan suatu tindakan perusakan, perkelahian atau kekerasan massal. Padahal menurut para pencetusnya, yaitu William Godwin, Pierre-Joseph Proudhon, dan Mikhail Bakunin, anarkisme adalah sebuah ideologi yang menghendaki terbentuknya masyarakat tanpa negara, dengan asumsi bahwa negara adalah sebuah bentuk kediktatoran legal yang harus diakhiri.
Negara menetapkan pemberlakuan hukum dan peraturan yang sering kali bersifat pemaksaan, sehingga membatasi warga negara untuk memilih dan bertanggung jawab atas pilihannya sendiri. Kaum anarkis berkeyakinan bila dominasi negara atas rakyat terhapuskan, hak untuk memanfaatkan kekayaan alam dan sumber daya manusia akan berkembang dengan sendirinya. Rakyat mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa campur tangan negara.
Kaum punk memaknai anarkisme tidak hanya sebatas pengertian politik semata. Dalam keseharian hidup, anarkisme berarti tanpa aturan pengekang, baik dari masyarakat maupun perusahaan rekaman, karena mereka bisa menciptakan sendiri aturan hidup dan perusahaan rekaman sesuai keinginan mereka. Punk etika semacam inilah yang lazim disebut DIY (do it yourself/lakukan sendiri).
Keterlibatan kaum punk dalam ideologi anarkisme ini akhirnya memberikan warna baru dalam ideologi anarkisme itu sendiri, karena punk memiliki ke-khasan tersendiri dalam gerakannya. Gerakan punk yang mengusung anarkisme sebagai ideologi lazim disebut dengan gerakan Anarko-punk.[5]
3.     Jenis dan Gaya hidup kelompok punk
Gaya hidup punk mempunyai keanekaragaman komunitas yaitu:
a.Anarcho Punk
Komunitas Punk yang satu ini memang termasuk salah satu komunitas yang sangat keras. Bisa dibilang mereka sangat menutup diri dengan orang-orang lainnya, kekerasan nampaknya memang sudah menjadi bagiandari kehidupan mereka. Tidak jarang mereka juga terlibat bentrokan dengan sesama komunitas Punk yang lainnya.
Anarcho Punk juga sangat idealis dengan ideologi yang mereka anut. Ideologi yang mereka anut diantaranya, Anti Authoritarianism dan Anti Capitalist.Crass, Conflict, Flux Of Pink Indians merupakan sebagian band yang berasal dari Anarcho Punk.
b. Crust Punk
Jika Anda berpikir bahwa Anarcho Punk merupakan komunitas Punk yang sangat brutal, maka Anda harus menyimak yang satu ini. Crust Punk sendiri sudah diklaim oleh para komunitas Punk yang lainnya sebagai komunitas Punk yang paling brutal. Para penganut dari faham ini biasa disebut dengan Crusties. Para Crusties tersebut sering melakukan berbagai macam pemberontakan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Musik yang mereka mainkan merupakan penggabungan dari musik Anarcho Punk dengan Heavy Metal. Para Crusties tersebut merupakan orang-orang yang anti sosial, mereka hanya mau bersosialisasi dengan sesama Crusties saja.
c. Glam Punk
Para anggota dari komunitas ini merupakan para seniman. Apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari sering mereka tuangkan sendiri dalam berbagai macam karya seni. Mereka benar-benar sangat menjauhi perselisihan dengan sesama komunitas atau pun dengan orang-orang lainnya
d. Hard Core Punk
Hard Core Punk mulai berkembang pada tahun 1980an di Amerika Serikat bagian utara. Musik dengan nuansa Punk Rock dengan beat-beat yang cepat menjadi musik wajib mereka. Jiwa pemberontakan juga sangat kental dalam kehidupan mereka sehari-hari, terkadang sesama anggota pun mereka sering bermasalah.
f.       Nazi Punk
Dari sekian banyaknya komunitas Punk, mungkin Nazi Punk ini merupakan sebuah komunitas yang benar-benar masih murni. Faham Nazi benar-benar kental mengalir di jiwa para anggotanya. Nazi Punk ini sendiri mulai berkembang di Inggris pada tahun 1970an akhir dan dengan sangat cepat menyebar ke Amerika Serikat. Untuk musiknya sendiri, mereka menamakannya Rock Against Communism dan Hate Core.
g.       The Oi
The Oi atau Street Punk ini biasanya terdiri dari para Hooligan yang sering membuat keonaran dimana-mana, terlebih lagi di setiap pertandingan sepak bola. Para anggotanya sendiri biasa disebut dengan nama Skinheads. Para Skinheads ini sendiri menganut prinsip kerja keras itu wajib, jadi walaupun sering membuat kerusuhan mereka juga masih memikirkan kelangsungan hidup mereka. Untuk urusan bermusik, para Skinheads ini lebih berani mengekspresikan musiknya tersebut dibandingakan dengan komunitas-komunitas Punk yang lainnya. Para Skinheads ini sendiri sering bermasalah dengan Anarcho Punk dan Crust Punk.
h.      Queer Core
Komunitas Punk yang satu ini memang sangat aneh, anggotanya sendiri terdiri dari orang-orang “sakit”, yaitu para lesbian, homoseksual, biseksual dan para transexual. Walaupun terdiri dari orang-orang “sakit”, namun komunitas ini bisa menjadi bahaya jika ada yang berani mengganggu mereka. Dalam kehidupan, anggota dari komunitas ini jauh lebih tertutup dibandingkan dengan komunitas-komunitas Punk yang lainnya. Queer Core ini sendiri merupakan hasil perpecahan dari Hard Core Punk pada tahun 1985.
i.        Riot Grrrl
Riot Grrrl ini mulai terbentuk pada tahun 1991, anggotanya ialah para wanita yang keluar dari Hard Core Punk. Anggota ini sendiri juga tidak mau bergaul selain dengan wanita. Biasanya para anggotanya sendiri berasal dari Seattle, Olympia dan Washington DC.
j.         Scum Punk
Jika Anda tertarik dengan Punk, mungkin ini salah satu komunitas yang layak untuk diikuti. Scum Punk menamakan anggotanya dengan sebutan Straight Edge Scene. Mereka benar-benar mengutamakan kenyamanan, kebersihan, kebaikan moral dan kesehatan. Banyak anggota dari Scum Punk yang sama sekali tidak mengkonsumsi zat-zat yang dapat merusak tubuh mereka sendiri.
k.      The Skate Punk
Skate Punk memang masih erat hubungannya dengan Hard Core Punk dalam bermusik. Komunitas ini berkembang pesat di daerah Venice Beach California. Para anggota komunitas ini biasanya sangat mencintai skate board dan surfing.
l.         Ska Punk
Ska Pun merupakan sebuah penggabungan yang sangat menarik antara Punk dengan musik asal Jamaica yang biasa disebut reggae. Mereka juga memiliki jenis tarian tersendiri yang biasa mereka sebut dengan Skanking atau Pogo, tarian enerjik ini sangat sesuai dengan musik dari Ska Punk yang memiliki beat-beat yang sangat cepat.
m.    Punk Fashion
Para Punkers biasanya memiliki cara berpakaian yang sangat menarik, bahkan tidak sedikit masyarakat yang bukan Punkers meniru dandanan mereka ini. Terkadang gaya para Punkers ini juga digabungkan dengan gaya berbusana saat ini yang akhirnya malah merusak citra dari para Punkers itu sendiri. Untuk pakaiannya sendiri, jaket kulit dan celana kulit menjadi salah satu andalan mereka, namun ada juga Punkers yang menggunakan celana jeans yang sangat ketat dan dipadukan dengan kaos-kaos yang bertuliskan nama-nama band mereka atau kritikan terhadap pemerintah. Untuk rambut biasanya gaya spike atau mohawk menjadi andalan mereka. Untuk gaya rambut ini banyak orang - orang biasa yang mengikutinya karena memang sangat menarik, namun terkadang malah menimbulkan kesan tanggung. Body piercing, rantai dan gelang spike menjadi salah satu yang wajib mereka kenakan. Untuk sepatu, selain boots tinggi, para Punkers juga biasa menggunakan sneakers namun hanya sneakers dari Converse yang mereka kenakan.[6]
4.     Fenomena kelompok punk di Indonesia
Kelompok punk di Indonesia banyak merambah pada kota-kota besar seperti Jakarta, bandung, jogja, Surabaya, malang, bajarmasin, medan dan manado. Kehidupan kelompok punk di Indonesia lebih dominan berada di jalan-jalan. Mereka biasanya berkelompok dan nongkrong dari satu tempat tongkrongan ketempat lainnya. Bahkan lebih sering nomaden dari satu daereh ke daerah lainnya.
Kehidipan anak punk di Indonesia dianggap  hanya merupakan fashion yang tidak diikuti oleh gaya punk sendiri.hal ini karena adanya miskonsepsi atas lirik yang disampaikan oleh group band seks pistol yang yang menjadi idola para punk. Para remaja selalu mengartikan punk dengan sebuah kebebasan yang sebebas-bebasnya. Sehingga banyak tingkah laku punk yang meresahkan masyarakat.
Di Bandung, secara musikal Punk telah dikenal sejak tahun 70an akhir dimana hal ini dibahas dalam majalah remaja Aktuil. Punk juga dibahas dalam majalah Hai pada tahun 80an. Kemudian gaya berpakaiannya juga diadopsi oleh beberapa preman jalannan. Baru di penghujung tahun 80an bermunculan kelompok-kelompok Punk dari kelas menengah karena pada saat itu hanya yang memiliki finansial tinggilah yang dapat mengakses produk dan informasi kultur ini. Jadi pada kesimpulannya, kultur Punk memang hadir di Indonesia tanpa hal-hal yang substansial, ia lahir sebagaimana produk postmodern lainnya, lahir tanpa esensi. Ada banyak hal yang mendorong terjadinya hal-hal ini antara lain karena gap bahasa, gap ekonomi, gap krisis masa muda.
Meskipun akhirnya substansi Punk hadir di Indonesia pada pertengahan tahun 90an melalui akses internet, tak berbeda dengan yang terjadi di negara lain, di Indonesia Punk dianggap sebagai segerombolan remaja biang onar atau sekedar aliran musik keras yang vokalisnya meracau tak jelas. Padahal pada pertengahan tahun 90an, komunita Punk di Indonesia merupakan komunitas Punk dengan jumlah populasi terbesar di dunia.
Penganut kultur punk (Punks) di Indonesia mulai mengadopsi substansi Punk yang termasuk di dalamnya ideologi, etika DIY (Do It Yourself), pandangan politis, dan lain sebagainya. Salah satunya adalah gaya hidup positif Straigh Edge yang menolak konsumsi alkohol, rokok, obat-obatan terlarang, dan perilaku seks bebas.

BAB IV
PENUTUP
1.     KESIMPULAN
Kelompok punk pada awalnya hanya merupakan sebuah kelompok penggemar music rok yang baru. Namun pada perkembangannya kelompok ini lebih berkembang menjadi kelompok-lelompok yang anti kemapanan dan anti social.mereka menentang akan adanya aturan yang otoritar dari pemerintah. Protes merak ini ditunjukan melalui music dan lirik yang mereka sampaikan. Kelompok inipun menjadi besar melalui pertemanan yang independen.
Dalam perkembangan punk di Indonesia punk tidak lagi memegang teguh kan prinsip dan ideologinya. Punk indnesia lebih kepada sebuah gempuran post modern di mana di manfaatkan sebagai pelarian dari masalah dan frustasi, mencari kebebasan atas himpitan hidup yang dialaminya dan juga sebaggi tempat pelarian atas ketidak puasan yang mereka peroleh.
Kehidupan anak punk yang seolah urakan dan tanpa aturan terkadang justru meresahkan masyarakat. Mereka yang mengkonsumsi minuman keras dan obat-obat terlarangpun dikawatirkan dapat mempengaruhi remaja-ramaja.
Nilai positif dari gaya hidup punk adalah prinsip DIY yang dianut. Prinsip inilah yang menjadikan beberapa anak punk akhirny membuat sebuah studi rekaman sendiri karena lagu-lagu mereka tidak diterima oleh studio-studio music lainnya. Sikap anti capitalis juga membuat mereka mandiri untuk memproduksi produk-produk yang mereka butuhkan sepereti baju, kaos, aksesoris dll melalui took yang mereka sebut dengan distro. Hal ini untuk menghindari ketergantungan akan produk-produk kapitalis seperti levi’s, nike, adidas dsb.

2.     SARAN
Kehidupan punk memang menjadi sebuah pilihan hidup bagi mereka menggelutinya. Menjadi punk yang positif ataupun punk yang negative merupakan sebuah pilihan juga bagi mereka. Yang menjadi saran dalam makalah ini adalah bagi mereka para punk janganlah menjadi seorang punk yang tidak memilki ideology.mereka juga harus menjadi sebuah bagian kelompok masyarakat yang mau mengikuti aturan agar tidak terasing dari kelompok social lainnya.
Bagi masyarakt pada umumnya seharusnya sedikti merubah pandangan mereka tentng para punk di mana pandanga-pandangan negative tu harus dihilangkan. Karena sebagian besar para punk merupakan orang-orang yang butuh perhatian. Kita harus bisa membedakan antara punk dengan preman karena jika diteliti secara lapangan langsung para punk berbeda. Mereka hanya ingin tampil berbeda dari yang lain untuk mendapat kebebasan. Untuk lebih membuka pandangan kita terkait kehidupan anak punk sebuah rekomendasi kepada kita semua untuk menyaksikan film punk in love.


DAFTAR PUSTAKA
3.       www.wikipedia.com
7.      http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20123/5/Chapter%20I.pdf



[2]               http://suryanto.blog.unair.ac.id/2009/02/11/perilaku-kelompok-dan-individu
[3]               www.wikipedia.com
[4]               http;/www.wikipedia.com
[5]               http;//www.wikipedia.com
[6]               http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20123/5/Chapter%20I.pdf